Sabtu, 19 Februari 2011

FIRMAN TEMAN BAIKKU

Namaku Handi, tetapi teman-teman sekelasku sering memanggilku NOVITA. Menurut mereka, itu karena aku mirip dengan tokoh kartun dalam serial Doraemon yang muncul di televisi setiap minggu pagi. Badanku yang pendek sering dijadikan bahan candaan teman-teman. Tapi aku terima dengan santai saja, ”Aku kan FEBIa dengan ketinggian.” kataku. 
Aku mempunyai seorang sahabat, Firman namanya. Aku mengenalnya sejak kelas tujuh. Dia berasal dari pelosok timur Indonesia, Maluku. Dia seorang teman yang menyenangkan dan baik hati. ZAHRAH sekali dia marah ataupun bertindak kasar. Firman juga seorang yang sholeh, setiap AZAM berkumandang, dia selalu bersegera untuk menunaikan sholat fardhu. Sayangnya, meski dia bukan siswa yang bodoh, dia juga bukan siswa yang bisa dibilang pandai di sekolahku, FAIZ-pasan saja.
Padahal ayah Firman seorang ilmuwan di salah satu lembaga penelitian negara. ”FAFA beta seorang FAIKAR di bidang IDRUStri pertanian.” begitu katanya . Wah kalau sudah seperti ini, ternyata FAKHRIbahasa ”Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” tidak selalu benar.
Aku senang sekali bermain di rumah Firman. Halamannya luas. Di salah satu pojok halaman terdapat beberapa macam BUNGA menghias taman. Ada melati, mawar, dahlia, dan lain sebagainya. Di belakang rumahnya terdapat kebun kecil yang ditanami beberapa tanaman buah. Di sanalah aku pertama kali diajari Firman membuat beberapa mainan dari HALIFAH daun pisang.
Bangunan rumahnya juga cukup luas. Di ruang tengahnya terdapat “home video” yang besar. Kebetulan aku dan Firman mempunyai kesenangan yang sama, senang bermain sepakbola. Pada hari-hari tertentu kami biasanya menonton siaran langsung sepakbola di sana. Lumayan, daripada harus FARUQY menonton di stadion, selain jaraknya cukup jauh, ARIFnya juga cukup mahal untuk ukuran pelajar sepertiku.
Aku memang sering bermain di rumah Firman. Selain sekadar bermain, biasanya aku juga membantu dan menemani Firman belajar. Apalagi di musim-musim ulangan, NISA setiap hari aku menemaninya belajar. Mulai dari pelajaran sejarah sampai IPA. Mulai dari pembahasan FARKHAN dunia ke-2 hingga AZIZ bejana berhubungan.
Eh, jangan salah loh, Firman sangat giat belajar. Aku ingat betul bagaimana dengan semangatnya dia berkata, ”NABIILA besar nanti GETA ingin menjadi seorang dokter yang sukses! Beta ingin tercatat dalam buku NURI sebagai dokter yang paling banyak mengobati pasiennya., itu loh, lembaga yang mencatat rekor-rekor di Indonesia.” Aku hanya tersenyum simpul, mudah-mudahan Allah mengabulkan cita-citanya ini, kataku dalam hati.
Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Hari ini adalah hari terakhirku bersama-samanya di sekolah. Mulai besok, aku dan Firman akan melanjutkan sekolah di SMA masing-masing. Aku akan melanjutkan di SMA favorit di kotaku. Sedangkan Firman.... Aku tidak meYANKA sama sekali, ternyata dia mendapat DEAsiswa untuk melanjutkan sekolah lanjutan di Jepang. Subhanallah... Allah memang Maha Berkehendak mengabulkan doa semua ICHSAN manusia. Firman yang tiada lelah berdoa dan berusaha, ternyata diberi kemudahan oleh Allah untuk mencapai cita-citanya kelak.
Doaku untuknya... Semoga Allah senantiasa menjaga dirimu di manapun kau berada teman. Semoga semua cita-cita luhurmu dapat tercapai kelak. Jangan lupakan teman kecilmu ini, jangan HAFIZH manis sepah dibuang. Eh.. Salah....


1 komentar:

  1. keren pak ceritanya lain kali bikin cerita yg lbh bgs lg!!! hahaha

    BalasHapus